PER - 16/PJ/2016
BAB V
DASAR PENGENAAN DAN PEMOTONGAN
PPh PASAL 21 DAN/ATAU PPh PASAL 26
Pasal 9
(1)
|
Dasar pengenaan dan pemotongan PPh Pasal 21 adalah sebagai berikut:
a.
|
Penghasilan Kena Pajak, yang berlaku bagi:
1.
|
Pegawai Tetap;
|
2.
|
penerima pensiun berkala;
|
3.
|
Pegawai Tidak Tetap yang penghasilannya dibayar secara bulanan atau
jumlah kumulatif penghasilan yang diterima dalam 1 (satu) bulan kalender
telah melebihi Rp4.500.000,00 (empat juta lima ratus ribu rupiah); dan
|
4.
|
Bukan Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c yang menerima imbalan yang bersifat berkesinambungan.
|
|
b.
|
Jumlah penghasilan yang melebihi Rp450.000,00 (empat ratus lima puluh
ribu rupiah) sehari, yang berlaku bagi Pegawai Tidak Tetap atau Tenaga
Kerja Lepas yang menerima upah harian, upah mingguan, upah satuan atau
upah borongan, sepanjang penghasilan kumulatif yang diterima dalam 1
(satu) bulan kalender belum melebihi Rp4.500.000,00 (empat juta lima
ratus ribu rupiah);
|
c.
|
50% (lima puluh persen) dari jumlah penghasilan bruto, yang berlaku
bagi Bukan Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c yang
menerima imbalan yang tidak bersifat berkesinambungan;
|
d.
|
Jumlah penghasilan bruto, yang berlaku bagi penerima penghasilan
selain penerima penghasilan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b, dan
huruf c.
|
|
(2)
|
Dasar pengenaan dan pemotongan PPh Pasal 26 adalah jumlah penghasilan bruto. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar